Minggu, 22 Juni 2008

MOBIL PALING MURAH DI DUNIA


Beberapa hari yang lalu, Tata Motors, perusahaan mobil yang berbasis di India, memperkenalkan produk terbarunya. Produk mobil tersebut diklaim sebagai mobil termurah di dunia.

Tata NanoNama mobil tersebut adalah Tata Nano dan diberi nickname “People’s Car”(jangan dimirip-miripkan dengan Tata Dado ya…hehehe). Harga yang dibandrol adalah 100,000 Rupee (sekitar 24 juta rupiah dengan kurs 1 INR = 240 IDR per tanggal 13 Januari 2008).


Mobil tersebut memiliki beberapa spesifikasi seperti:
Berkapasitas 4 penumpang (dapat bisa diisi sampai maksimal 5 orang)
* Fuel economy (combined City + Highway): 20 kilometres per liter (5 L/100 km, 47 US mpg, 59 UK mpg)
* Engine: 2 cylinder MPFi petrol (single injector) All aluminum 623 cc (38 cu in)
* bore x stroke 73.5 X 73.5 mm
* Compression ratio - 9.5:1
* 2 valves per cylinder overhead camshaft
* Power: 33 PS (33 hp/24 kW) @ 5500 rpm[10]
* Torque: 48 N·m (35 ft·lbf) @ 2500 rpm
* Acceleration: 0-70 km/h (43 mph): 14 seconds
* Maximum speed: 105 km/h (65 mph)[1]
* Seat Belts: 4[1]
* Trunk capacity: 150 L (5.3 cu ft)
* Steering – mechanical rack and pinion
* Front brake: disc[11]
* Rear brake: drum
* Front track: 1,325 mm (52.2 in)
* Rear track: 1,315 mm (51.8 in)
* Ground clearance: 180 mm (7.1 in)
* Front suspension: McPherson strut with lower A arm
* Rear suspension: Independent coil spring

Peluncuran produk mobil ini tentu saja menimbulkan banyak perbincangan. Selain disebut-sebut sebagai solusi untuk keluarga dari kelas menengah yang ingin memiliki mobil, kendaraan roda empat dengan “harga terjangkau” ini juga dianggap dapat memperbesar masalah polusi. Polusi yang dianggap akan memperparah pemanasan global yang sedang sering dibahas saat ini.

Selain itu, infrastruktur jalan raya juga menjadi sorotan banyak orang. Untuk mengakomodasi booming penggunaan mobil ini, kapasitas jalan raya harus juga dipertimbangkan untuk ditambah. Jika tidak, Anda bisa membayangkan berada di tengah-tengah kemacetan parah saat berkendaraan di jalan raya.

Ya, pastinya banyak hal yang bakalan dibahas berkaitan dengan kehadiran mobil ini. Saya juga langsung membayang-bayangkan untung rugi berkaitan dengan kehadiran mobil ini pada saat pertama kali mendengar beritanya.

Masalah kemacetan sudah pasti menjadi salah satu yang paling disorot selain masalah polusi. Mungkin ada yang bilang kemacaten tidak akan menjadi masalah yang besar jika masyarakat yang memiliki mobil “besar” beramai-ramai mau berpindah untuk menggunakan mobil mini ini. Selain itu, pemerintah juga berperan dengan menerapkan peraturan yang hanya memperbolehkan mobil dengan ukuran ini yang dapat masuk ke dalam kota. Atau bisa juga dengan memperkecil biaya pajak untuk mobil jenis ini dan memperbesar pajak untuk mobil-mobil milik pribadi dengan ukuran “besar”.


Akan tetapi, penambahan pemakaian mobil ini lambat laun pasti akan tetap menghasilkan masalah lalu lintas menurut saya. Salah satu yang bisa nyata di masa depan adalah jika semua pemilik sepeda motor (yang notabene lebih banyak dari pemilik mobil saat ini) beramai-ramai membeli mobil mini karena tergiur oleh harga yang cukup bersaing dan kenyamanan dalam berkendaraan. Bisa pusing liat jumlahnya. Parahnya, bahan bakar minyak (BBM) juga terancam habis lebih cepat dengan pertambahan jumlah kendaraan tersebut.

Sebagai informasi tambahan, mobil Tata Nano baru dijual di India dengan rencana produksi awal 250,000 mobil per tahun. Negara-negara lain seperti di Amerika Latin, Asia Tenggara dan Afrika akan dapat menggunakan mobil kecil dan murah ini dalam empat tahun ke depan. Jadi bagi Anda yang pengen memiliki mobil (murah) ini harus bersabar dan mulai menabung dari sekarang (seperti saya:P).

Bagi saya pribadi, mobil ini cukup “menghibur” jika mengingat harga mobil sekarang yang rata-rata masih mahal, dan juga ukuran mobil sekarang yang kurang bersahabat dengan kapasitas jalan di Indonesia.

Walaupun demikian, mobil ini masih agak jauh dari kriteria mobil yang selalu kubayang-bayangkan di masa depan, yaitu “dapat bersahabat” dengan lingkungan dalam hal bahan bakar. Kriteria ini khususnya untuk mobil-mobil pribadi yang sering digunakan sebagai alat transportasi dalam kota. Tata Nano masih menggunakan BBM.

Saya sering bermimpi mengenai implementasi mobil seperti yang diiklankan di CNN, yaitu mobil transparan berkapasitas dua orang yang menggunakan tenaga surya. Mobil mini tersebut menjadi alat transportasi dalam kota di siang hari sambil mengisi batere dari sinar matahari. Pada malam hari, mobil tersebut berperan sebagai lampu jalan. Hemat BBM, Kurangi polusi.

Kalau bisa sih, semua orang menggunakan sepeda daripada menggunakan mobil, khususnya untuk transportasi dalam radius 4-5 km. Akan lebih keren lagi kalau jalan raya di Indonesia memiliki fasilitas jalur sepeda yang bagus. Selain sehat, santai, aman dan murah, kemacetan lalu lintas juga dapat dikurangi (sambil memikirkan peluang bisnis di bidang tambal ban sepeda dan aksesoris sepeda…hehehe).

Catatan kaki: Kalau dikasih pilihan, beli sepeda motor atau mobil ini? Saya kurang tahu harga pasaran sepeda motor sekarang di Indonesia



Tidak ada komentar: